Wakil Menteri Agama RI Kunjungi Kampus II dan III UIN Imam Bonjol
HumasUINIB, Padang 21/11/20. Wakil Menteri Agama RI Drs. KH. Zainut Tauhid Sa’adi, M.SI hari ini Sabtu melakukan kunjungan kerja ke kampus II UIN Imam Bonjol di Lubuk Lintah untuk memberikan pembinaan ASN dan kemudian meninjau pgrogres pembangunan kampus III di Sungai Bangek. Didampingi Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat H. HENDRI, S,Ag, M.Pd, bersama rombongan sampai di kampus II Jl. Mahmud Yunus jam 9.00 WIB, disambut oleh jajaran pimpinan UIN Imam Bonjol beserta Ketua dan sekretaris Senat.
Rektor UIN Imam Bonjol Prof. DR. Eka Putra Wirman dalam sambutannya menyampaikan rasa terimakasih dan kegembiraan civitas akademika UIN IB atas kesediaan Wakil Menteri melakukan kunjungan kerja ke kampus UIN IB. Kepada Wamen Prof. Eka menjelaskan bahwa UIN IB memiliki visi dan missi menjadi perguruan tinggi yang kompetitif di ASEAN pada tahun 2037. Untuk percepatan pencapaian visi missi dimaksud, seluruh jajaran pimpinan dan civitas akademika yang didukung oleh 382 dosen dan 180an tenaga administratif melayani lebih kurang 12 ribu mhs, sudah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan kelengkapan fisik dan juga kualitas akademik. Secara akademik saat ini dari 40 program study di UIN IB tidak ada yang masih terakreditasi C, semua sudah A atau B. Secara fisik UIN IB yang sudah alih status dari IAIN pada tahun 2017, saat ini tengah melanjutkan pembangunan 8 gedung baru di kampus III Sungai Bangek. Direncanakan pembangunan yang menelan biaya sekitar 550 milyar tersebut akan selesai pada tahun 2022, sehingga pada tahun 2023 sebagaian besar proses perkuliahan sudah bisa dipindahkan ke kampus II tersebut.
Wakil Menteri Agama RI Drs. KH. Zainut Tauhid Sa’adi, M.SI di hadapan jajaran pimpinan UIN Imam Bonjol dalam paparannya saat memberikan Pembinaan ASN, menjelaskan bahwa PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) termasuk UIN IB saat ini dan ke depan memiliki tugas dan tanggungjawab untuk meningkatkan integritas ilmu agama dan sains teknologi. Sehingga nantinya PTKIN mampu melahirkan calon-calon ulama yang berilmu dan berwawasan luas atau ilmuan yang berakhlak ulama. Memiliki keseimbangan antara fikir dengan zikir merupakan kenicayaan dalamhidup di zaman pasca modern ini. Bagaimanapun keteguhan iman menjadi kekuatan utama seseorang untuk menghadapi godaan dan ujian kehidupan.
Lebih jauh KH. Zainut Tauhid menjelaskan bahwa lembaga pendidikan Islam, termasuk di dalamnya PTKIN harus tetap menjaga keseimbangan antara fikir dengan zikir dalam proses pendidikan peserta didiknya. Pada akhirnya hal tersebut diharapkan mampu melahirkan pemimpin pemimpin yang humanis. Yakni para pemimpin masyarakat yang mampu mengeluarkan berbagai kebijakan yang tidak hanya berdasarkan hasrat mencapai visi dan missi, namun juga mampu menghadirkan kenyamanan bagi orang banyak. Pemimpin yang selalu menghormati dan memelihara nilai nilai kemanusiaan. Pemikiran dan upaya tersebut menurut Wamen Agama RI tersebut akan dapat menjawab dan sekaligus menjadi solusi dari paradigma yang mulai berkembang di tengah tengah masyarakat bahwa saat ini PTKIN mengalami proses kekeringan spritualitas.
Usai menmberikan pembinaan ASN dan ramah tamah dengan jajaran pimpinan UIN Imam Bonjol di kampus II jl. Mahmud Yunus Lubuk Lintah, Wakil menteri Agama beserta rombongan didampingi rektor dan Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, berangkat menuju kampus III di Sungai Bangek. Saat ini di kampus dengan luas tanah 67 hektar tersebut, tengah berlangsung progres pembangunan tiga gedung baru. Pada tahun 2021 sampai 2022 dilanjutkan dengan pembangunan lima gedung lagi dengan dana dari SBSN. EN & G3.