KAMPUS ENERGI KEBANGSAAN (4)

Oleh: Duski Samad
Guru Besar dan Ketua Senat UIN Imam Bonjol

Kampus energi kebangsaan, sinergi membangun negeri, adalah motto UIN Ar Raniry. Maksud dari energi kebangsaan dalam motto ini adalah untuk mengokohkan dasar negara Pancasila. UIN Ar Raniry terus menjadi spirit perekat kebangsaan itulah paradigma yang dikembangkan pada semua civitas akademika. Karena walau Indonesia sudah memiliki Bhinnika Tungal Ika dalam iimplementasinya belum ada rumusan dan paraktik yang sungguh-sungguh oleh aparat negara. Beda hanya dengan motto “Satu Malaysia” disana pembinaan tiga warga negara utama (China, Melayu dan India) semuanya hadir dalam kehidupan berbangsa dan institusi kehidupan bernegara.

UIN Ar Raniry akan terus bekerja menjadi perekat bangsa. Perekat kebangsaan Indonesia yang semangkin tidak jelas ini kampus mesti menegaskannya, jangan anak-anak bangsa sepertinya bertarung di rimba raya, contohnya satu komunitas mendominasi dalam lapangan kerja dan kedudukan di tengah pembangunan bangsa. Keterlibatan semua anak bangsa adalah cita-cita pendiri negara yang tentunya mesti diperkuat oleh dunia perguruan tinggi.

Motto “Sinergi Membangun Negeri” adalah kemauan keras bahwa kita siap bekerjasama dengan entitas mana saja. UIN Ar Raniry dengan jumlah mahasiswa lebih 22 ribu orang saat ini, tahun 2025 daya tampung yang diusulkan menjadi 7 ribu, sebab tiga kali wisuda akan menamatkan hampir 10 ribu sarjana, wisuda akhir Mei 2024 akan lahir sarjana baru sebanyak 3 ribu orang.

UIN Ar Raniry sejak akhir Desember 2023 sudah mendapat AIPT prediket unggul dengan memenuhi 9 kreteria yang telah ditetapkan. Mengapa AIPT Unggul lebih setengah program studi sudah unggul, dan sudah ada yangISO memiliki yang tersebar pada 9 Fakultas dan 55 prodi. Patut juga disampaikan bahwa sejak awal, proses perubahan alih status dari IAIN ke UIN, kita disebut sebagai tata kelola terbaik bersamaan dengan UIN Surabaya yang langsung diberi prodi umum yang khasus Prodi Ilmu sosial dan Pemerintah (FISIP).

Ketua Senat UIN Ar Raniry Prof. Nazaruddin dalam sambutan menyampaikan bahwa pertemuan dengan UIN Imam Bonjol adalah pertemuan keluarga besar yang memiliki persaudaraan tersendiri, selera kuliner Rendang dan sama-sama daerah yang paslon Amin menang, begitu beliau mencandainya. Senat dari segi kelembagaan sama-sama berdasarkan statuta yang dibakukan dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) tidak banyak perbedaan.

Perubahan mendasarnya adalah struktur kepemimpinan, Ketua Senat sudah terpisah dari Rektor. Senat UIN Ar Raniry dengan jumlah anggota 58 orang, diposisikan sebagai badan normatif, legislatif, dan pertimbangan akademik serta kebijakan yang akan diambil oleh Rektor.

SENAT MITRA DAN KOMPAK
PMA yang mengatur senat pasca menjadi UIN pada dasarnya adalah menjadi mitra Rektor. Senat sama sekali bukan revalitas Rektor. Ketua dan anggota senat mesti dapat membedakan revalitas dengan mitra. UIN Ar-Raniry sudah berada diposisi sebagai mitra Rektor dan kami juga mengajak Senat di PTKAIN lain di Aceh untuk menjadi senat mitra dan sudah ditinggalkan senat yang berorentasi rivalitas.

Dampak yang terasa dari kuat dari senat sebagai mitra adalah terbangunnya kekompakan yang kuat. UIN Ar Raniry unggul itu juga karena kompak internal (birokrasi dengan anggota Senat) dan begitu juga kompak dan mendapat dukungan maksimal dari pihak eksternal, antara lain Pemerintah Provinsi Aceh serta sinergitas dengan stakeholder di daerah ini.
Senat menjadi filter dalam menetapkan kreteria yang diperlukan untuk memperkuat kualitas, seperti peraturan Rektor tentang mutasi dan diterimanya dosen baru, itu semua ditujukan untuk kualitas bukan sekadar memberikan kesempatan perpanjang umur pensiun bagi ASN birokrat.

Kemitraan Rektor dengan senat dapat ditunjukan dalam semua kebijakan yang akan diambil Rektor selalu dibicarakan dengan Senat. Kebijakan itu ada yang tak memerlukan pertimbangan dan ada yang perlu pertimbangan yang ditetapkan dalam keputan Rektor atas rekomendasi Senat Universitas.

Dalam diskusi Ketua LPM UIN Imam Bonjol Professor Remiswal mendalami apa program dan kinerja unggul atas yang menghadirkan kekompakan dari stakeholder? Rektor UIN dan Syiah Kuala adalah anggota FORKOPINDA Provinsi Aceh, maka setiap kegiatan daerah pimpinan UIN selalu terlibat, faktor sejarah bahwa Rektor UIN Ar Raniry pernah menjadi gubernur. Bentuk kerjasama dalam bentu bantuan dana hibah dari pemda. Bantuan Pemda saat alih status 1,6 miliar, reakreditasi juga di support pemda dan bank Aceh, juga ada gedung bantuan pemda Aceh, serta bantuan gedung dari alumni.

Komisi III Senat UIN Imam Bonjol Widia Putri mendalami tentang motto UIN Energi Kebangsaan, pengelolaan Mahad al-Jamiah sebagai wadah pembinaan karakter kebangsaan. Berkenaan pembinaan karakter, Rektor telah membentuk SATGAS HIZBAH AR RANIRY. Tugasnya memberi pemahaman, pengawasan dan pembinaan mahasiswa.

SUBUH MODERASI
Mahad al Jamiah dalam pembinaan karakter setiap Jumat mengadakan Subuh Moderasi Beragama. Seluruh mahasiswa wajib ikut subuh moderasi yang materi ajar, dan kurikulumnya sudah ditetapkan dengan narasumber pakar lintas keilmuan.
ISLAMIC TRUST FUND (ITF) Ar Raniry.

Memperhatikan lebih 60 persen mahasiswa berasal dari keluarga kurang mampu, maka baru saja diinisiasi pendirian Islamic Trust Fund (ITF) Ar Raniry yang diurus oleh badan profesional mengelola dana zakat, infaq, wakaf dan sadaqah dari internal UIN, alumni dan umat, tahun 2024 institusi ini berhasil membayar 300 orang mahaiswa yang tidak bisa bayar UKT, terakhir dana yang sudah ada seikitar 4 miliar.

Walau dasar hukum ITF baru sebatas akte notaris sebagai lembaga tersendiri, setelah dikordinasikan dan disosialisasikan dengan Baznas pentingnya ITF mereka dapat meerima kemudian segera akan diberi pembinaan dan dicarikan cara tepat bagaimana kedudukan hukum, pengumpulan zakat semua penghasilan ASN UIN Ar Raniry.

Masalah lain yang dikupas oleh komisi satu, Dr. Efrinaldi adalah berkaitan dengan integrasi keilmuan di UIN Ar Raniry. Rektor menjawab bahwa sudah diminta Senat untuk menyusun paradigma keilmuan yang meliputi visi, identitas produk keilmuan berbasis pada Fakultas dan Prodi, impelemnetasi konsep integrasi sain dan kajian keislaman itu segera akan dibahas oleh Senat untuk ditetapkan Rektor.

Diskusi lebih mendalam setelah pertemuan formal di aula Pascasarjana UIN Ar-Raniry berlanjut ke ruang Rektor disertai ngopi sore tentunya. Pembahasan tentang pengelolaan Mahad al-Jamiah bersama Syekh Mahad al-Jamiah dan AIPT bersama Wakil-Wakil Rektor begitu akrab dan akan dilaporkan oleh komisi 1, 2 dan 3 senat UIN Imam Bonjol. Terima kasih atas keakraban dan layanan sangat memuaskan sejak dar kedatangan sampai ngopi di ruang Rektor, maghrib saja yang mengakhirinya.

Tidak berlebihan rasanya hebat, sukses dan berhasilnya kepemimpinan Rektor erat hubungannya dengan figur Rektor sang aktivis, naik menjadi pimpinan utama melalui merit sistim, sudah penguh pengalaman baik di masyarakat, Pemerintah, NGO dan benar memosisikan diri sebagai perekat kampus dan bangsa.

Terima kasih sahabat kami Bapak Professor Mujiburrahman, Rektor UIN Ar Raniry yang sedang mengemban amanah, semoga kesehatan dan kebaikan selalu menyertai langkah perjuangan untuk kebaikan bagi semua. @ayanihotel606#17052024.

About Author