
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) memainkan peran penting dalam pengembangan ilmu dan pengetahuan, baik di bidang agama maupun sains. Dalam konteks ini, relevansi kisah Isra’ Mi’raj sangat jelas, karena peristiwa tersebut mengandung banyak nilai yang mendukung integrasi ilmu agama dengan ilmu pengetahuan duniawi.
Berikut beberapa cara dimana PTKIN dapat menjadi pilar pengembangan ilmu pengetahuan yang sejalan dengan pesan Isra’ Mi’raj:
- Integrasi Ilmu Agama dan Ilmu Duniawi
Isra’ Mi’raj mengajarkan kita bahwa wahyu dan ilmu duniawi tidak terpisahkan. Saat Nabi Muhammad SAW menerima perintah untuk shalat selama Mi’raj, ini menegaskan bahwa ibadah (ilmu agama) dan kehidupan sehari-hari (ilmu duniawi) harus seimbang dan saling melengkapi. PTKIN berperan dalam mengajarkan keduanya secara bersamaan memberikan dasar-dasar agama yang kuat sembari mendorong penguasaan ilmu pengetahuan modern, baik di bidang sains, teknologi, maupun sosial. - Mendorong Pencarian Ilmu Tanpa Batas
Perjalanan Nabi dalam Isra’ Mi’raj yang menembus langit dan bertemu dengan para nabi lainnya menggambarkan pencarian ilmu yang tidak mengenal batas. PTKIN, sebagai pusat pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi, dapat mengadopsi semangat ini dengan terus mengembangkan kurikulum yang mendorong mahasiswa untuk tidak hanya memahami ilmu agama, tetapi juga ilmu pengetahuan secara luas dan mendalam sehingga mampu bersaing dalam dunia internasional melalui penyetaraan world university ranking. Ini mencakup pembelajaran interdisipliner yang mempertemukan ilmu agama dan sains di dunia global. - Menumbuhkan Kesadaran akan Pentingnya Ilmu dalam Kehidupan
Isra’ Mi’raj memberikan pelajaran bahwa pengetahuan yang didapat dari Allah SWT sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. PTKIN dapat menjadi tempat untuk menanamkan nilai ini kepada mahasiswa, agar mereka menyadari bahwa pencarian ilmu bukan hanya untuk kepentingan dunia, tetapi juga untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Tuhan. Ini membantu mahasiswa untuk melihat ilmu sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas hidup, baik secara fisik, intelektual, maupun spiritual. - Menjadi Pusat Pemikiran dan Dialog
Dalam peristiwa Mi’raj, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para nabi sebelumnya, yang menggambarkan pentingnya dialog antar ilmu dan pemikiran yang berbeda. PTKIN memiliki kesempatan untuk menjadi pusat pemikiran, dimana berbagai disiplin ilmu dapat berdialog dan berkolaborasi untuk menciptakan solusi atas masalah yang dihadapi umat manusia. Melalui riset penelitian yang unggul serta kajian yang berbasis pada nilai-nilai agama, PTKIN dapat membantu mengembangkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi umat. - Mendidik Pemimpin Masa Depan yang Berintegritas
Isra’ Mi’raj juga mengajarkan tentang pentingnya kedekatan dengan Tuhan, yang tercermin dalam ajaran shalat yang diberikan langsung oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. PTKIN berperan dalam mendidik para mahasiswa untuk menjadi pemimpin yang tidak hanya cerdas dalam ilmu, tetapi juga memiliki integritas moral dan spiritual yang tinggi. Ini penting untuk menciptakan pemimpin masa depan yang dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan dengan penuh tanggung jawab.
Melalui berbagai fakta diatas, maka peristiwa Isra’ Mi’raj memberikan pesan penting tentang integrasi antara ilmu agama dan pengetahuan duniawi, serta mendorong pencarian ilmu yang tiada batas. PTKIN, sebagai institusi pendidikan tinggi Islam, memiliki peran vital dalam mewujudkan pesan ini dengan mengembangkan kurikulum yang menyatukan kedua bidang ilmu tersebut, sekaligus menumbuhkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki pemahaman spiritual yang mendalam. Dengan demikian, PTKIN dapat menjadi pilar pengembangan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi umat manusia, sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa Isra’ Mi’raj.