
Sekitar 500 mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang mengikuti kegiatan bertajuk Penguatan Kampus Kebangsaan dengan tema “Jaga Kampus Kita”, yang digelar di Gedung J Kampus III Sungai Bangek, Jumat, 09 Mai 2025. Kegiatan ini menjadi program pertama yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di tahun 2025.
Dalam laporannya, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Barat, Adil Mubarok, S.IP., M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap bahaya ideologi radikalisme, memperkuat wawasan kebangsaan, dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menciptakan lingkungan kampus yang damai dan toleran.
Hadir dalam acara ini Kasubdit Pelayanan kepada Masyarakat BNPT, serta pejabat dari lingkungan UIN Imam Bonjol Padang. Rektor UIN Imam Bonjol Padang, diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Prof. Dr. Yasrul Huda, MA, yang dalam sambutannya mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini di kampus UIN.
“Terima kasih kepada BNPT yang telah memilih UIN Imam Bonjol sebagai tuan rumah. Kampus ini memiliki tanggung jawab besar dalam proses mitigasi ideologi menyimpang, karena mahasiswa adalah calon pemimpin bangsa. Kita berharap kegiatan ini berdampak positif dan berkelanjutan,” ujarnya. Pentingnya peran mahasiswa sebagai garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan menangkal pengaruh paham radikal.
Dalam sambutannya Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Sudaryanto, SE., M. Han mengingatkan bahwa meski Indonesia mengalami penurunan serangan teror hingga nol kasus pada 2023 dan 2024, potensi bahaya radikalisme masih mengintai dengan pola yang lebih halus. Jika sebelumnya menggunakan kekerasan (bullet strategy), kini strategi radikalisme beralih ke pendekatan lunak, seperti penyusupan ke ruang politik dan media sosial.
Disampaikan bahwa perempuan, Gen-Z, serta pengguna aktif internet menjadi kelompok yang paling rentan terpapar ideologi radikal. Meski survei menunjukkan adanya peningkatan toleransi di kalangan remaja, tren intoleransi pasif yang berkembang menjadi intoleransi aktif tetap menjadi perhatian serius.
Situasi global, seperti konflik Israel-Palestina, juga disebut turut memicu opini publik yang rentan dimanfaatkan oleh kelompok radikal untuk menyebar pengaruh.
Melalui kegiatan Penguatan Kampus Kebangsaan bertema “Jaga Kampus Kita”, BNPT berharap perguruan tinggi menjadi benteng ideologis yang kuat. “Kampus harus menjadi ruang yang sadar sejarah, peka budaya, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan,” ujar narasumber.
BNPT menegaskan pentingnya keterlibatan tokoh agama, masyarakat, perempuan, pemuda, dan akademisi dalam membangun ketahanan ideologis serta deteksi dini terhadap ancaman radikalisme, terutama di lingkungan kampus.
Acara resmi dibuka dengan harapan kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran kolektif untuk menjaga kampus tetap damai dan bebas dari paham radikalisme
Kegiatan ini menjadi wujud sinergi antara BNPT dengan kalangan kampus untuk menciptakan benteng ideologis yang kokoh di lingkungan pendidikan tinggi
Acara ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif yang menghadirkan narasumber Pemateri Mayjen TNI Sudaryanto, S.E., M.Han., Prof. Dr. Yasrul Huda, M.A., Adil Mubarak , S.IP., M.Si., dan Yudi Zulfahri, M.Si., dengan Moderator Kolonel (Sus) Dr. Harianto, M. Pd. Dengan langkah-langkah konkret dalam menjaga kampus sebagai ruang aman, damai, dan bebas dari intoleransi. (YZS)