KKN DUNIA MELAYU SERUMPUN II 2020 AKAN DILAKSANAKAN DI KAB. PESISIR SELATAN

HumasUINIB,17/03/20. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Dunia Melayu Serumpun Angkatan II tahun 2020 insyaallah akan dilaksanakan di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat. KKN tersebut akan diikuti oleh 30 PTAIN (Perguruan Tingama Islam Negeri) se-Sumatera plus dari negara Brunai, Malaysia dan Singapur. Demikian hasil pembicaraan Sekretaris LPPM UIN Imam Bonjol Padang Drs. Masrial, M.Ag beserta rombongan dengan Sekda Kab. Pessel Ir. Erizon, MT yang didampingi Kadis Pemberdayaan Masyarakat Daerah Wendi, SH. M.Hum, kemaren Senin 16/03/20 di Tarusan Pessel.

Sekretaris LPPM UIN Imam Bonjol datang ke kantor Pemda Pessel didampingi Ketua Pusat Pengabdian Masyarakat UIN IB Dr. Zulfis, M.Hum, Ketua Pelaksana KKN Dr. Saharman, M.Ag., Humas Efrizal Nurbai dan tokoh masyarakat Pesisir Selatan Dr. Syafrial, M.Ag yang juga Wakil Dekan III Fak. Usuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol.  Pertemuan yang semula direncanakan di kantor Bupati Pessel, terpaksa dilakukan di suatu lokasi di Tarusan, setelah Sekda Erizon dan Kadis Wendi kembali dari Padang usai mengikuti panggilan mendadak dari Pemda Sumatera Barat terkait dengan upaya penanganan ancaman penyebaran Covid19 yang disinyalir sampai ke Sumatera Barat.

Kepada Sekda Ir. Erzon, MT., Sekretaris LPPM UIN Imam Bonjol Drs. Masrial, M.Ag menjelaskan bahwa tahun 2020 ini UIN Imam Bonjol dipercaya menjadi tuan rumah pelaksana KKN Dunia Melayu Serumpun II, dengan mengangkat tema Peningkatan Pariwisata Berbasis Budaya Melayu dan Religi. Bakal diikuti oleh 30 PTAIN se-Sumatera plus dari negara Brunai, Malaysia dan Singapura, yang berlangsung selama 30 hari. Terkait dengan hal tersebut Masrial meminta dukungan dan kesediaan Pemda Pessel menerima kehadiran mahasiswa peserta KKN dimaksud. Permintaan tersebut atas pertimbangan bahwa nagari-nagari di Pessel memiliki berbagai objek wisata yang butuh pengembangan dan publikasi berbagai media dan cara.

Menanggapi permintaan tersebut, Sekda Erizon menyatakan bahwa secara prinsip setuju dan bersedia mendukung pelaksanaan KKN dimaksud. Secara teknis dan administratif permintaan UIN IB akan dibawa dalam rapat dengan pimpinan Pemda Pessel dan juga para wali nagari yang direncanakan menjadi tempat pelaksanaan KKN. Lebih jauh  Erizon menjelaskan bahwa program KKN Dunia Melayu Serumpun tersebut sangat bisa disinergikan dengan program peningkatan nagari-nagari di Pessel, terutama nagari-nagari yang terletak di bagian selatan. Disamping sebagai bagian dari cara publikasi objek wisata, Erizon mengakui bahwa kehadiran mahasiswa KKN otomatis akan menambah income masyarakat setempat.

Sementara itu Kadis Pemberdayaan Masyarakat Daerah Wendi, SH. M.Hum menngatakan bahwa kemungkinan mahasiswa peserta KKN dimaksud akan ditempat di nagari-nagari bagian Selatan yang statusnya masih tertinggal dan nagari-nagari yang baru saja dimekarkan. Pertimbangannya, kehadiran mahasiswa KKN dapat dimanfaatkan untuk membantu walinagari membuat peta dan profil nagari yang sampai saat ini masih dalam proses. Anggaran untuk membuat profil dan peta nagari tersebut telah disediakan oleh Pemda. (EN/G3)

About Author