REKTOR UIN IB TERIMA KUNJUNGAN ROMBONGAN MUI KOTA MEDAN SUMATERA UTARA

HumasUINIB, 23/9. Rombongan Majelis Ulama Indonesia  (MUI) Kota Medan Propinsi Sumatera Utara yang berjumlah 32 orang yang dipimpin oleh ketuanya Prof. Dr. Mohammad Hatta diterima dengan suasana akrab dan kekeluargaan oleh Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang – Dr. H. Eka Putra Wirman, Lc, MA di kampus II Lubuklintah Jalan Mahmud Yunus Kota Padang didampingi oleh Ketua Senat-Prof. Dr. Saifullah, MA,Wakil Rektor (WR) II-Dr. H. Firdaus, M. Ag, dan Wakil Rektor III-Dr. H. Ikhwan, SH, M.Ag pada Senin sore (23/9).

Dalam sambutannya Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang – Dr. H. Eka Putra Wirman, Lc, MA menyampaikan rasa bangga dan rasa syukurnya atas kunjungan silaturrahmi dari Rombongan Majelis Ulama Indonesia  (MUI) Kota Medan Propinsi Sumatera Utara ini. Karena dalam rombongan tersebut di samping sebagai anggota dan pengurus MUI, banyak sekali dosen dari UIN Sumatera Utara. UIN Sumatera Utara mempunyai sejarah panjang yang tak dapat dipisahkan dari UIN IB Padang. “Silaturrahim ini perlu kita jalin dengan sebaik-baiknya. Banyak hal bisa kita ambil hikmahnya. Dulu UIN IB ini mempunyai dua fakultas di Padang Sidempuan Propinsi Sumatera Utara yaitu Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Tarbiyah. Fakultas Ushuluddin dibawa ke Medan, lalu jadilah ia IAIN Medan, seperti halnya IAIN Bukittinggi dan IAIN batu Sangkar cikal bakalnya dari kelas jauhnya IAIN Imam Bonjol Padang.  Dan yang di Sidempuan sudah jadi IAIN, dan IAIN Medan sudah lebih dahulu menjadi UIN pada tahun 2014 dari pada IAIN Imam Bonjol Padang yang menjadi UIN pada tahun 2017. Karena pada awalnya para tokoh IAIN Imam Bonjol Padang belum dapat menerima alih status menjadi UIN”.

“Tempat kita sekarang ini adalah kampus II, Kampus I di Jalan Sudirman ditempatkan Pascasarjana (S2 dan S3), dan di Kampus III di atas lahan seluas 64 Ha di Sungai Bangek Kecamatan Koto Tangah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Semula rencananya akan dibangun dengan mempergunakan dana IDB (Islamic Development Bank). Namun pembangunan akhirnya dilanjutkan dengan dana SBSN (Surat Berharga Syariah Negara). Akhir bulan oktober tahun ini akan lelang pembangunan fisik dan direncanakan akan selesai awal tahun 2022. Nanti semua fakultas akan pindah ke Kampus III dan komplek Kampus II ini akan dimanfaatkan oleh Pascasarjana dan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Tahun 2019 ini kami dipercaya mendapat izin membuka Fakultas Saintek dan Psikoligi. Mudah-mudahan berjalan dengan baik dan lancar. Mungkin nati kami akan datang ke UIN Sumatera Utara untuk pengembangan UIN IB ke depan. Demikian kami sampaikan sekelumit tentang UIN IB, kami mohon maaf sekiranya penyambutan kami ada hal-hal yang tidak pada tempatnya, tukuk Eka Putra Wirman dengan ramah.

Di samping itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia  (MUI) Kota Medan Propinsi Sumatera Utara  Prof. Dr. Mohammad Hatta-yang juga menjabat sebagai Ketua Senat UIN Sumatera Utara dalam sambutannya menyampaikan bahwa sangat senang dengan sambutan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang. Di Kota Medan kami berupaya menerapkan Islam sebagai rahmatan lil’aalamiin di tengah-tengah berbagai kemajemukan. Kami memiliki rasa rindu untuk hadir di kampus ini.

Selanjutnya, Dr. Abdul Hakim Siagian, SH-Ketua Siyasah dan Pembelaan Hukum Majelis Ulama Indonesia  (MUI) Kota Medan mengungkapkan bahwa UIN IB Padang mempunyai posisi strategis dalam pengembangan Wisata Halal di Kota Padang dan Sumatera Barat. Di samping itu kita harus memikirkan apa lebih kongkrit kita memberikan respon terhadap issu-issu kekinian dan hukum hari ini. Begitu banyak masuk dalam prolegnas substansinya banyak yang bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum Islam. Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang sedang hangat-hangatnya sekarang ini diberitakan yang ditunda oleh Presiden untuk disahkan menjadi UU sebagian banyak mangadopsi prinsip Hukum Islam tapi banyak pasal-pasalnya juga yang bertentangan dengan nash (al-Quran dan Sunnah). Untuk itu saran kami, bagaimana kita merespon ini. Karena dalam perkembangan prolegnasitu, partisipasi kita sangat kurang dibandingkan LSM dan Pusat Kajian serta kekuatan-kekuatan lain.

Sementara Wakil Rektor III-Dr. H. Ikhwan, SH, M.Ag menyampaikan perlu adanya penguatan lembaga kajian di bidang hukum. Ketika masyarakat kebingungan menghadapi persoalan hukum, mereka akan menyampaikan persoalannya kepada UIN. Untuk itu kita perlu menyiapkan badan untuk menjawab itu. Kita perkuat yang sudah ada di Fakultas Syariah sekarang ini. Sehingga menjadi milik UIN di level universitas. Mengenai produk halal, kita telah mempunyai LPH (Lembaga Pemeriksa Halal), dengan memanfaatkan beberapa dosen yang latar belakang studi S.1 atau S.2-nya memenuhi syarat sebagai Auditor Halal sesuai UU nomor 33 Tahun 2014. Dan telah dilakukan pelatihannya oleh BPJPH. Selanjutnya BPJPH akan mendelegasikan kepada LPH  untuk melakukan pemeriksaan produk. Ini sebagai salah satu dukungan kita terhadap pengembangan produk halal dan hal ini akan menjadi income bagi BLU (Badan Layanan Umum) kita, pungkas Ikhwan. Selanjutnya nuansa silaturrahmi dan diskusi ini ditutup dengan saling tukar cendramata dan foto bersama. G3

About Author