Oleh: Duski Samad
Tradisi menit sistim yang dituju dalam tulisan ini adalah menyatakan terpeliharanya peralihan kepemimpinan secara baik dan sesuai dengan proses sesuai kompetensi dan kualifikasi yang dibutuhkan institusi.
Kepemimpinan merit sistem adalah suatu sistem kepemimpinan di mana pemimpin dipilih berdasarkan kualifikasi, kemampuan, dan prestasi yang dimiliki, bukan berdasarkan faktor-faktor seperti nepotisme, hubungan personal, atau faktor non-kinerja lainnya.
Dalam sistem ini, individu yang memiliki kualifikasi dan kemampuan terbaik akan dipilih untuk memegang posisi kepemimpinan, sehingga diharapkan akan tercipta lingkungan kerja yang lebih profesional, efisien, dan adil.
Kepemimpinan merit sistem bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan individu berdasarkan prestasi dan kompetensi yang dimiliki, sehingga dapat memberikan kontribusi yang maksimal dalam mencapai tujuan organisasi.
Tradisi merit sistim ini menimal untuk priode lalu sejak 2009 dimana penulis sudah beriteraksi dengan civitas kampus di ujung barat Sumatera ini nampaknya berjalan efektif di UIN Ar Raniry Banda Aceh . Rektor ke 10 Prof DR. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA periode IAIN 2009-2013 dan 2013-2014, periode UIN 2014-2018 dilanjutkan oleh Prof. DR. H Warul Walidin, MA (2018-2022 dan sekarang Prof Dr H Mujiburrahman, MAg periode 2022-2026 setidaknya di media tidak ada informasi ada kegaduhan dalam suksesi kepemimpinannya dan berlangsung mengikuti pola merit sistim.
Ketiga figur Rektor terakhir ini dipercaya menjadi pimpinan tertinggi sebelumnya telah menjadi Dekan memimpin Fakultas. Rektor Mujiburrahman yang sedang menjalani amanah saat ini sebelumnya dipercaya wakil dekan bidang akademis, lanjut menjadi Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Diskusi dengan dosen senior UIN Ar Raniri dapat dipahami bahwa proses suksesi kepemimpinan di UIN Ar Raniry sampai saat ini masih berjalan baik dan tidak banyak membawa ekses tidak baik bagi civitas akademika, walau dalam batas tertentu ada yang tidak puas, tetapi kemudian tidak menimbulkan kegaduhan di media.
Lesson learn yang dapat diambil adalah spirit dan pertimbangan suksesi kepemimpinan yang di dasarkan basis kompetensi dan jenjang pengalaman menjadi kunci kenyamanan kolektif yang tentu berkonstribusi bagi akselerasi kemajuan. Bisa juga diduga karena faktor sejarah bahwa Aceh adalah daerah jihad, begitu materi ceramah subuh di masjid Baiturrahman@subuh16052024.ds.