Pendaftaran SeIBa Ditutup, Penyelenggara Mohon Maaf

PADANG — Penyelenggara SeIBa International Festival 2024 UIN Imam Bonjol Padang menyatakan mohon maaf kepada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang tidak dapat ikut dalam event bergengsi ini.

Keterbatasan dan kesiapan membuat panitia harus membuat kebijakan agar kegiatannya efektif tetapi meriah karena ada ada mahasiswa dari negara dan 24 utusan dari UIN di bawah PTKIN.

Menurut informasi dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Welhendri Azwar, S.Ag, M.Si, Ph.D, masih begitu banyak PTKIN yang ingin ikut karena acara ini bertaraf internasional.

“Masih banyak yang mau ikut, kita mohon maaf. SeIBa International Festival kedua ini memang sudah sangat diminati, panitia penyelenggara masih terbatas,” ujarnya.

Pada rapat persiapan Senin (2/8), terungkap universitas yang sudah mengirim nama mahasiswa, Mindanau State University (MSU), Filipina, University of Malaya, Malaysia, Kolej University Islam Antarbangsa Sultan Islam Petra (KIAS), Kelantan, Malaysia. Sedangkan dari Kamboja, Thailand, Kamboja dan Vietnam, dalam beberapa hari ini akan mengirim nama.

Seiring dengan itu, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan Organisasi Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama (FUSA), Dr. Zulfis, MA mengatakan, memeriahkan SeIBa International Festival 2024, akan digelar Seminar International Festival yang menghadirkan narasumber Istanbul University.

Ketua Panitia Penyelenggara, Dr. Davy Hendry, M.Si. menyatakan, persiapan teknis sedang dilakukan untuk menyambut ivent tahunan ini. Terdapat venue utama dan malam puncak di samping venue untuk 18 cabang lomba yang telah disiapkan. Venue seni petunjukan seperti tahun lalu, digunakan malam puncak. Sebagaimana diinformasikan pada website resmi http://seiba-fest.uinib.ac.id.

“SeIBa tahun ini tentu disiapan lebih meriah dari tahun pertama. Mahasiswa tuan rumah harus aktif juga ikut ambil bagian. Sebagaimana diminta oleh Rektor UIN Imam Bonjol Padang, beberapa waktu lalu. Ada bidang seni pertunjukan dan ada lomba-lomba. Silahkan,” kata Davy.

Hal penting juga, ada visiting lecture dan student lecture, para ketua Prodi juga harus menyiapkan kelas kuliah international. Ini sangat kesempatan yang dibutuhkan bagi kampus. [AK]

About Author