Launching SK Tim Satuan Tanggap Bencana UIN Imam Bonjol Padang

Perguruan Tinggi, terutama UIN Imam Bonjol, memiliki peran penting dalam mitigasi kebencanaan. Sebagai pusat pendidikan dan penelitian untuk mengedukasi masyarakat terkait mitigasi dan risiko bencana. Melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, perguruan tinggi membantu meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan terhadap bencana, khususnya di Sumatera Barat yang memiliki risiko tinggi terhadap bencana alam.

Muhammad Fuad Nasar, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian Agama/Kepala Biro AUPK UIN Imam Bonjol, menegaskan bahwa peran perguruan tinggi sangat penting dalam mitigasi kebencanaan. Menurutnya, kampus adalah tempat untuk belajar, berilmu, dan menebar manfaat bagi kemaslahatan umat manusia. Perguruan tinggi, sebagai lembaga ilmiah dan masyarakat ilmiah, memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan tridarma yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Tridarma Perguruan Tinggi dianggap sebagai jembatan yang menghubungkan kampus dengan persoalan riil yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan negara. Fuad menekankan bahwa perguruan tinggi bukanlah sekadar menara gading atau menara air yang tidak peduli dengan kehidupan masyarakat. Sebaliknya, perguruan tinggi diibaratkan sebagai pendobrak kemacetan dalam berpikir, pendorong perubahan, dan penyedia solusi atas berbagai problematika kemasyarakatan dan kemanusiaan dalam berbagai kondisi.

Fuad melanjutkan, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang merupakan satu-satunya satuan pendidikan tinggi di lingkungan Kementerian Agama memiliki peran strategis dalam menanamkan peradaban ilmu berlandaskan nilai-nilai agama sesuai dengan kekhasannya. PTKIN diharapkan dapat berperan aktif dalam mengedukasi warga kampus dan masyarakat sekitar terkait mitigasi dan pengurangan risiko bencana melalui kegiatan yang terintegrasi dengan Tridarma Perguruan Tinggi.

Keputusan untuk memilih topik mitigasi kebencanaan di UIN Imam Bonjol didasari oleh tingkat risiko bahaya tinggi terhadap bencana alam di Sumatera Barat, yang disebabkan oleh faktor geologi dan kerusakan alam. Diharapkan, melalui peran aktif perguruan tinggi, khususnya PTKIN, upaya mitigasi dan pengurangan risiko bencana dapat semakin efektif dan berdampak positif bagi kehidupan masyarakat.

About Author