Rektor UIN Imam Bonjol Harapkan FTK Bisa Berkontribusi Besar Kedepannya

HUMAS UINIB (12/10/2021)- Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Prof. Dr. Martin Kustasti, M.Pd., mengharapkan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) dapat membawa kontribusi yang besar. Hal tersebut dibahas pada stadium general yang digelar FTK, bertajuk Tantangan dan Peluang Pendidik Muslim yang Adaptif di Era Disruptif, serta kesiapan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam mewujudkannya.

Adapun pembicara pada Stadium General yang dilakukan secara virtual yakni Dekan FTK Dr. Yasmadi, M. Pd, Ketua Pelaksana UKMPPG Kemendikbud atau Guru Besar Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd.

Ketua Panitia Dr. Bashori M.Pd menuturkan, stadium general dilaksanakan oleh perguruan tinggi sebagai tradisi akademik, guna menambah wawasan dan dikembangkan sesuai kebutuhan zaman.

“Semoga ilmu yang kita peroleh bisa bermanfaat dan selamat mengikuti stadium general,” ucapnya.

Sementara itu Dekan FTK, Dr. Yasmadi, M. Pd menjelaskan salah satu tujuan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan ialah mempersiapkan guru yang berkualitas sesuai tuntutan dan perkembangan masyarakat.

“Bukan hanya menguasai kompetensi profesional dan pedagogik, serta hard skill, namun juga soft skill,” harapnya.

Saat ini, LPTK berupaya menciptakan guru yang profesional dengan meningkatkan berbagai hal, baik mutu akreditasi prodi dan lainnya. “Kalau prodinya sangat baik, itu cermin sistem penyalur mutu kita baik,” terangnya.

Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Prof. Dr. Martin Kustasti, M.Pd., menyambut berbagai unsur akademika yang mengikuti kegiatan itu. “Alhamdulillah kita bisa belajar walaupun dalam kondisi pandemi,” katanya.

Beliau mengatakan, FTK adalah fakultas tertua di UIN Imam Bonjol Padang dan merupakan garda terdepan dengan jumlah terbesar hampir 35 persen dari seluruh mahasiswa. “Kita harap 10 Prodi dapat membawa kontribusi yang besar, sehingga bisa mencetak tenaga kependidikan di kancah nasional dan internasional,” sampainya.

Sambungnya, era sekarang tantangan FTK tidak mudah, sebab tatanan dunia telah dipengaruhi teknologi. “Kita meminta Fakultas Tarbiyah dan Keguruan menyikapi hal ini dengan baik,” pintanya.

Sejatinya UIN Imam Bonjol Padang tidak boleh kehilangan identitas, sehingga beliau optimis saat alumni maupun mahasiswa nantinya banyak instansi dan stakeholder yang menawarkan dunia pekerjaan.

“Kita sudah melihat banyak alumni berhasil menjadi pembisnis dan menggeluti berbagai profesi, seperti guru artinya mereka sudah menerapkan praktek bisnis secara Syariah,” pungkasnya.

About Author