[Humas UIN IB] Rabu, 23 Maret 2022 Rapat Koordinasi bidang kerjasama / Islamic Higher Education on International Collaboration and Cooperation (IHESCo) digelar oleh Subdit Kerjasama Dikrektorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ditjen Pendis – Kementerian di Crown Victoria Hotel Tulungagung Jawa Timur dengan tuan rumah Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU).
UIN Imam Bonjol Padang yang diwakili oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Welhendri Azwar, M.Si, Ph.D dan International Office (IO) Karni Ushalli, Lc. MA. Mengikuti kegiatan IHESCo hingga 25 Maret 2022. Keterlibatan UIN Imam Bonjol Padang dalam IHESCo ini merupakan kerja nyata untuk memperoleh rekognisi UIN Imam Bonjol Padang di tingkat internasional.
Prof. Dr. Maftukhin, M. Ag, Rektor UIN SATU, selaku tuan rumah daalam sambutannya berharap seluruh peserta dan khususnya Wakil Rektor bidang kerjasama agar tetap menjalin kerjasama baru dan menguatkan kerjasama yang sudah terjalin selama ini.
Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Kerja Sama Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Adib Abdussomad, MA., M.Ed., Ph,D dalam pembukaannya mengatakan, pertemuan penting demi mempersiapkan Perguruan Tinggi dibawah naungan Kementerian Agama agar mampu dikenal dikancah Internasional, tak hanya itu nantinya juga akan dibahas bagaimana kemudian pola kerjasama antara luar negeri dilakukan melalui program kegiatan secara nasional.
Agenda reputasi internasional tersebut menjadi event khusus Bidang Kerjasama yang tidak menutup kemungkinan terjadi jalinan Memorandum of Understanding antara Negara. PTKIN harus membuka diri dengan pihak luar dengan format pengembangan kerjasama dengan perguruan tinggi dan stake holder maupun luar negeri.
Direktur PTKI Prof. Dr. Suyitno, M.Ag menyambut baik Program Promoting International Islamic Higher Education. Beliau menyampaikan bahwa forum ini memiliki peran strategis dalam merancang arah kebijakan dan pengembangan PTKIN ke depan ” Untuk mendapatkan rekognisi pada dunia internasional, PTKI harus menyiapkan diri secara kelembagaan yang lebih baik.” ucapnya.
