
Oleh: Duski Samad
Ketua Senat UIN Imam Bonjol
Judul di atas diangkat dari orasi ilmiah H.Fadli Amran, Walikota Padang pada hari kedua wisuda 93 UIN Imam Bonjol. Terma muhasabah institusi hadir
mendengar sambutan Rektor yang mendahului orasi ilmiah menjadi pemicu refleksi penulis tentang kesiapan civitas akademika menghadapi suksesi kepemimpinan UIN Imam Bonjol yang prosesnya sudah berjalan.
Wako pemimpin muda ini memberikan motivasi wisudawan hanya 10 persen sarjana di Indonesia, anda bahagian dari itu. Selanjutnya ia menegaskan anda adalah beruntung kuliah di UIN Imam Bonjol.
Beberapa kali saya hadir dalam kegiatan kampus ini, dan memang begitu adanya dilapangan tampak sekali bahwa alumni UIN memiliki competenci advantege (keunggulan kompetitif) yang mumpuni.
Keunggulan kompetitif merujuk pada keunggulan yang dimiliki seseorang yang kompetensi atau kemampuannya lebih unggul dibandingkan dengan yang lain.
Dalam dunia kerja dan bisnis, keunggulan kompetitif sering kali menjadi pembeda yang menentukan kesuksesan atau keunggulan kompetitif.
Beberapa jenis kompetensi yang dapat memberikan keunggulan adalah kompetensi teknis. Kompetensi Manajerial. Manajer yang kompeten dapat memimpin timnya menuju pencapaian tujuan dengan lebih efisien.
Kompetensi Interpersonal: Kemampuan untuk berinteraksi dan bekerja dengan orang lain secara efektif. Ini termasuk kemampuan komunikasi, kerjasama tim, empati, dan keterampilan dalam membangun hubungan yang baik dengan kolega, klien, atau pihak terkait lainnya. Kompetensi ini sangat penting dalam lingkungan kerja yang berorientasi pada kolaborasi.
Kompetensi Strategis: Kemampuan untuk melihat gambaran besar dan merencanakan jangka panjang. Ini termasuk pengambilan keputusan yang bijaksana, analisis pasar, inovasi, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dalam industri atau pasar.
Kompetensi Digital: Kemampuan dalam menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi. Ini termasuk keterampilan dalam menggunakan perangkat lunak, aplikasi, serta memahami tren teknologi dan digitalisasi. Kompetensi ini semakin penting di dunia kerja yang semakin digital.
Kompetensi Adaptasi: Kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan tantangan yang muncul. Di dunia yang terus berubah, individu atau organisasi yang dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kondisi pasar, teknologi, atau kebutuhan pelanggan sering memiliki keunggulan kompetitif.
Kompetensi Inovasi: Kemampuan untuk berpikir kreatif dan menghasilkan solusi baru untuk masalah yang ada. Inovasi dapat memberi keunggulan yang signifikan, baik dalam produk, proses, atau layanan, dan membantu membedakan organisasi atau individu dari pesaing lainnya.
Memiliki kompetensi-kompetensi ini memberikan keunggulan karena membantu individu untuk lebih unggul dalam menyelesaikan tugas, memenuhi kebutuhan pasar, atau memimpin dalam bidang tertentu. Keunggulan kompetensi juga memungkinkan seseorang untuk berkembang lebih cepat dalam karir lebih sukses dalam mencapai tujuannya.
Panjang lebar Walikota ini menceritakan succes story sejak kuliah di Amerika Serikat, memimpin KNPI Sumatera Barat, menjadi Walikota Padang Panjang, kini diberi amanah Walikota Padang, dipercaya pula memimpin partai. Kesemuanya adalah bentuk konkrit keunggulan kompetitif.
MUHASABAH INSTITUSI
Wisuda ke 93, Sabtu -Ahad, 26-27 April 2025, adalah awal pertama kali di ijazah mahasiswa tertera kata akreditasi UNGGUL. Diksi unggul itu pasti membawa nilai manfaat lebih yang tentu ini kerja keras Rektor bersama tim kerja yang sangat patut disyukuri.
Bersamaan itu perlu pula diingatkan bulan Juli 2025 depan, akan terjadi suksesi kepemimpinan yang ini akan berkorelasi dengan gerak maju institusi UIN Imam Bonjol di masa datang.
Kepemimpinan di perguruan tinggi merupakan sebuah amanah strategis yang menuntut visi, integritas, dan ketangguhan dalam membangun peradaban ilmu. Satu periode masa bakti Rektor adalah rentang waktu yang cukup untuk menganalisis tantangan, serta melakukan refleksi terhadap keberhasilan, capaian dan tantangan yang akan dihadapi di masa depan.
Muhasabah intitusi ini menjadi bagian dari tradisi akademik yang sehat, demi kesinambungan kemajuan lembaga di masa mendatang.
Ba suluah mato hari, ba galang mato rang banyak (faktual dan by data) bahwa kesuksesan kepemimpinan priode ini dirasakan civitas akademika dan masyarakat dilokasi kampus III Balaigadang, kampus peradaban, kaki langit yang migrasi dari Lubuk Lintah adalah menjadi kebangaan institusi yang namanya mengambil tafa’ul dengan pejuang Imam Bonjol.
Pencermatan kami masa satu periode kepemimpinan Rektor Martin Kustati, berbagai keberhasilan telah ditorehkan, antara lain: Peningkatan Akreditasi dan Mutu Akademik.
Pencapaian akreditasi UNGGUL intitusi dan program studi mencerminkan peningkatan kualitas akademik, manajemen pembelajaran, serta pengelolaan sumber daya yang semakin profesional.
Pertumbuhan Jumlah Mahasiswa dan Kepercayaan Publik. Reputasi perguruan tinggi yang semakin membaik tercermin dalam meningkat nya animo pendaftar, terbentuknya kemitraan strategis, dan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi.
Kami mencatat kegiatan internasional, nasional dan regional mampu diraih dan dilakukan oleh pimpinan bersama tim kerja keadaan ini dapat terlaksana karena “trust” atau kepercayaan penuh dari Kementerian Agama dan pihak ketiga terhadap kinerja tim kepemimpinan Rektor.
Pengembangan Sarana dan Prasarana. Selama masa kepemimpinan ini, pembangunan dan revitalisasi berbagai fasilitas penunjang pembelajaran dan penelitian telah dilakukan, memperkuat infrastruktur akademik dan non-akademik.
Migrasi Rektorat dan Fakultas ke kampus tiga di Balaigadang ini terus disempurnakan fasiltas, sarana dan prasarana pendukung, di antaranya perpustakaan, Maha’d Ali, Masjid yang masih terbengkalai dan sedang diusahakan pula pengembangan lanjutan.
Inovasi Program Pendidikan dan Kerjasama Internasional.
Dibukanya program studi baru yang relevan dengan kebutuhan zaman serta jalinan kerja sama dengan berbagai lembaga internasional menjadi bukti adaptasi perguruan tinggi terhadap dinamika global.
Kami mendengar dan mencatat kerjasama internasional yang sudah dilakukan oleh Pimpinan UIN Imam Bonjol tidak saja di Asean, tetapi sudah melintasi benua Eropah, dan Negara-Negara Balkan.
Penguatan Tata Kelola dan Kelembagaan.
Upaya konsisten dalam menerapkan prinsip tata kelola yang baik (good university governance) telah memperkuat struktur kelembagaan dan meningkatkan akuntabilitas di berbagai lini.
Tantangan yang Dihadapi.
Di tengah capaian yang membangga kan, terdapat pula sejumlah tantangan yang perlu dicermati secara objektif di antaranya optimalisasi manajemen internal.
Beberapa kendala dalam koordinasi antarunit, keterbatasan sinergi, dan budaya kerja yang belum sepenuhnya efektif masih menjadi tantangan yang harus dibenahi.
Pengembangan Riset dan Publikasi Ilmiah. Kinerja penelitian dan kontribusi dalam publikasi ilmiah internasional masih perlu diperkuat agar perguruan tinggi mampu berperan lebih aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mailstone pengembangan UIN Imam Bonjol menuju kelas internasional adalah tantangan bagi pemimpin yang diberi amanah di masa datang.
Transformasi Digital.
Kebutuhan untuk mengakselerasi transformasi digital dalam pembelajaran, administrasi, dan layanan akademik menjadi agenda penting yang memerlukan perhatian serius.
Kaderisasi kepemimpinan akademik yang belum sepenuhnya terstruktur mengakibatkan kekosongan regenerasi, sehingga kesinambungan inovasi menghadapi tantangan.
Kesimpulan:
Artikel ini menyoroti pentingnya kompetensi advantage sebagai faktor penentu keberhasilan individu dan organisasi, serta pentingnya melakukan muhasabah institusi sebagai bagian dari refleksi terhadap kemajuan dan tantangan yang dihadapi oleh UIN Imam Bonjol.
Keunggulan kompetitif mencakup berbagai keterampilan dan kemampuan yang membedakan seseorang atau organisasi, seperti kompetensi teknis, manajerial, interpersonal, strategis, digital, adaptasi, dan inovasi.Masing- masing kompetensi ini memberikan keuntungan dalam menyelesaikan tugas, memenuhi kebutuhan pasar, dan memimpin dalam bidang tertentu.
Dalam konteks institusi pendidikan, khususnya UIN Imam Bonjol, muhasabah institusi menjadi penting untuk merenungkan pencapaian yang telah diraih serta tantangan yang masih harus dihadapi.
Kepemimpinan Rektor Martin Kustati selama satu periode telah berhasil meningkatkan akreditasi dan mutu akademik, memperkuat sarana dan prasarana, serta menjalin kerjasama internasional yang signifikan.
Namun, tantangan seperti optimalisasi manajemen internal, pengembangan riset dan publikasi ilmiah, serta percepatan transformasi digital perlu mendapat perhatian lebih lanjut.
Ke depan, pengembangan kaderisasi kepemimpinan akademik dan kesinambungan inovasi akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan dan membawa UIN Imam Bonjol ke tingkat internasional.
Secara keseluruhan, untuk mencapai keberlanjutan dan kemajuan, penting bagi civitas akademika untuk terus meningkatkan kompetensi masing-masing, sambil melakukan refleksi diri terhadap capaian dan tantangan yang ada, agar dapat membawa institusi menuju masa depan yang lebih baik. gedungJ.uinib@ 26042025.