Humas UINIB (15-16/11/2021), Kepala Biro AAKK UIN Imam Bonjol Padang bersama tim kunjungi Pemkot Bukitinggi disambut baik dan sangat berterima kasih ketika berada di ruang Asisten 1 oleh Kabag Tapem Drs.Hendri, S.IP beserta staf. Di awali dengan temu ramah tamah yang kebetulan Kabag Tapem senama dengan Ka.Biro AAK diringi dengan tawa penuh keakraban, lalu dipersilahkan menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan tim. Di pemkot Payakumbuh langsung disambut oleh Asisten 1 Daprul,S.IP.,MM diruangannya dan Kasubag Kerjasama yang akrab disebut Suci itu.
Pada kesempatan ini Ka. Biro AAKK memperkenal tim dan tujuan silaturaahmi ini yang terdiri Kepala LP2M Dr.Hulwati,M.Si, Wadek FDIK Dr.Abd.Khusairi,MA, Kabag dan Kasubag Kerjasama dan staf Drs.Mardius,MM, Syofniyanti,SE, Syafrianto,S.Sos. Kemudian Ka. Biro menuturkan bahwa berdasarkan Kepres No. 35 Tahun 2017 IAIN sudah beralih status menjadi UIN dan mengemban 3 tusi Tri Dharma Perguruan Tingg yang terdiri dari; pendidikan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, di mana saat sudah memiliki 7 fakultas dan Pascasarjana. Di samping fakultas yang ada seperti FAH, FDIK,FTIK, FS, FUSA dan 2 fakultas baru yakni FEBI dan Saintek, artinya UIN trus berbenah diri sesuai kebutuhan masyarakat. Dilanjutkan oleh Kepala LP2M menuturkan bahwa lembaga yang dipimmpinya memiliki 3 kepala pusat yakni; Kepala Pusat Penjaminan Mutu, Kepala Pusat Pengandian Masyarakat, dan Kepala Pusat Gender dan ini mempunyai tugas masing-masing yang bergerak diberbagai bidang. Nah, tentu dengan pihak pemkot bisa seperti apa yang dibutuhkan yang bisa dikerjasamakan nantinya, bisa saja seperti; penelitian dosen, pembinaan rumah tahfizd, kuliner bersertifikat halal, gender bersinergi dengan PKK sumbar tergantung nanti mana disepakati.
Wadek 3 FDIK dalam suasana penuh keakraban itu juga menyampaikan, alangkah kuatnya kebijakan politik pembangunan daerah bila didukung banyak perguruan tinggi. Sebetulnya kerjasama ini sudah lama berjalan, hanya saja belum tercatat dan terdokumentasi dengan baik, disampaikan juga mengaku sudah lama kenal bersama beliau bapak Walikota ini, bahkan sudah punya group tersendiri dengan beliau di samping juga aktif di media Padang Express tersebut. Lalu Kabag Kerjasama menambahkan terkait dengan tekhnis kerjasama yang yang ada di UIN Imam Bonjol Padang, dengan berdasarkan Keputusan Dirjen Pendis No. 129 Tahun 2018, lalu agaknya sejalan dengan Pemdagri No. 22 Tahun 2020 dalam keputusan tersebut ada 6 point yang penting diperhatikan untuk dilakukan, pertama, penjajakan, kedua Pembahasan, ketiga Pengesahan, ke empat pelaksanaan, kelima monitoring, dan evaluasi. Dari sekian tawaran kerjasama itu titik mana fokusnya, namun kerjasama yang sifatnya rutin bisa saja dilaksanakan seperti KKN, PL, atau magang dan tidak perlu terlalu banyak tapi jelas dan berkelanjutan, agaknya sejalan dengan Pemdagri No. 22 Tahun 2020 lugasnya.
Menyimak dari beberapa tawaran kerjasama tersebut, di pihak pemkot baik Bukittinggi maupun Payakumbuh hal yang senada menyambut baik dan mengapresiasi bentuk kerjasama ini. Kita diikat Pemdagro No. 22 Tahun 2020 tersebut. Hanya saja kerjasama sekarang tidak seperti yang lama lagi, dulu cukup dengan didahulukan MoU sebagai payung hukum dan saat ini sudah keluarnya pemdagri tersebut lebih ketat lagi, harus ada kerangka acuan kerja (kak) dan matriknya seperti apa, lebih lanjut akan dibahas pada SKPD terkait. Beliau menuturkan bahwa, visi-misi walikota adalah membentuk atau membangun kualitas manusia. Tujuan kerjasama adalah agar bisa berkalaborasi untuk mencapai tujuan bersama bagi kedua belah pihak yang saling menguntungkan. Di Bukitinggi dan Payakumbuh juga sudah ada rumah tahfizd dan pondok tilawah. Di samping itu di Payakumbuh juga sudah ada kerjasama dengan UNAND dengan UNP tentang kuliner, parawisata, dsb. Untuk itu lanjutnya kami mengapresiasi dan berharap jika pihak UIN dapat menyampaikan tawarannya dalam bentuk KAK tersebut guna dapat kami bahas secara spesifik untuk disahkan tuturnya dengan penuh semangat.
